Rabu, 13 Maret 2013

Renungan Di Hari Nyepi

Dalam pergantian tahun baru biasanya di lewati dengan tradisi-tradisi unik baik yang bersifat hedonisme maupun konsumtif. Namun pada tahun baru caka 1935 ini yang bertepatan pada hari Nyepi, umat hindu indonesia merefleksikan makna bahwa harmonisasi antara buana agung (smesta) dengan buana alit ( manusia), manusia sebagai makluk yang berakal/ ratio membiarkan alam smesta merevitalisasi unsur unsur alam yang negatif/berpolutan atas campur tangan manusia kembali seimbang dan sebagai penikmat dunia material berintrospeksi diri baik melalui yajna maupun bakti yoga ( tapa, semadhi, yoga dll). Nyepi yang
berarti sepi merupakan kondisi dimana makhluk dunia diharapkan beristirahat total bukan hanya berpuasa tetapi semua aktifitas baik itu bekerja,berpergian,menyalakan lampu/api,bersenang senang/mencari hiburan maupun kenikmatan duniawi lainnya berhenti total.il Nyepi merupakan implementasi dari sloka bagavad gita VIII.8 " orang yang bersemadi kepada-ku sebagai kepribadian tuhan yang maha esa, dengan pikiran senantiasa tekun ingat kepada-ku, dan tidak pernah menyimpang dari jalan itu, dialah yang pasti mencapai kepada -ku" dan Bagavad gita VIII.28 " orang yang mulai mengikuti jalan bhakti tidak kekurangan hasil(pahala) yang diperoleh dari mempelajari veda, melakukan korban suci (yajna) dengan kesederhanaan dan tapa brata,sedekah,mengikuti kegiatan dibidang filsafat atau kegiatan yang dimaksudkan untuk membuahkan hasil atau pahala.hanya dengan melakukan bhakti, ia mencapai segala hasil tersebut dan akhirnya ia mencapai tempat tinggal kekal yang paling utama."  Adapun sebelum nyepi umat hindu melakukan prosesi melasti yang bertujuan untuk purifikasi/penyucian jiwa dan raga dan semua sarana yajna di sucikan di laut/sumber air. Prosesi ini sesuai dengan kitab veda Rgveda II.35.3 " sejumlah besar air, bersama dengan yang lainnya berkumpul menjadi sungai yang mengalir bersama sama menuju ke penampungan( laut/samudra).air yang murni (suci) baik dari mata air maupun dari laut mempunyai kekuatan menyucikan." Sedangkan tawur agung yang di sisipkan kreatifitas Ogoh Ogoh bermaksud bahwa manusia harus memerangi dan mengendalikan musuh-musuh yang ada dalam dirinya sendiri yang disebut Sad Ripu ( 6 musuh dalam diri manusia ) yaitu
1.Kama (penuh nafsu indria.
2.Lobha ( Serakah/Rakus.
3.Kroda ( Pemarah.
4.Mada (Pemabuk.
5.Moha ( Angkuh.
6.Matsarya ( Dengki/iri hati.
Sementara sekian dulu lain kali kita akan bahas Sorga dan Neraka, Letak nya dimana? Written by : Wayan Sudiartana Editor by : Mahatma Krisna Mhd.

Published with Blogger-droid v2.0.10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar