Minggu, 11 Agustus 2013

apakah tuhan perlu di bela?

Kita tentu sepakat bahwa yang kita sebut dengan tuhan itu adalah yang maha kuasa,pecipta alam smesta dan pengatur semua yang ada, apakah kita perlu membela tuhan?
Kita perlu berpihak kepada kebenaran bukan malah sebaliknya mengacaukan kedamaian itu atas nama tuhan! Terlalu kecil seorang manusia untuk membela tuhan yang begitu maha besar juga yang tidak terbatas, kita akan mengetahui anjuran pembelaan terhadap tuhan dalam beberapa agama di dunia.
Di ayat ayat kitab kitab agama semitik dengan lantang menganjurkan pengikutnya untuk memerangi pengikut agama lain tentu denfan gratifikasi syurga.


Tuhan tidak perlu di bela, manusia tercipta ke dunia bukan untuk berperang melawan musuh atau membela tuhan tapi manusia harus mampu menyadari jika dunia ini adalah dukhalaya asaswatam yaitu menyadari jika dunia hanyalah sementara penuh dgn dukalara maka manusia harus menentukan tujuan hidup dan jalan untuk mencapainya.
Agama semitik menganggap tujuan manusia itu adalah syurga, mreka tidak tahu jika syurga itu bersifat kesenangan sementara bukan tempat tuhan melainkan syurga hanyalah tempat para dewata. Surga berasal dari kata sansekerta dan tidak ada dlm kitab agama semitik, Dalam Bagawad gita 9.25 tuhan bersabda " orang memuja dewa pergi ke surga, memuja roh halus pergi ke roh halus, memuja tuhan akan kembali ke tuhan(moksha)" kita tidak perlu membela tuhan karna tugas manusia bukan itu, manusia hanya berpikir,berkata,berbuat dgn baik dan bekerja tanpa pamrih  dan menyerahkan hasilnya kpd tuhan dan selalu ingat dgn tuhan melalui bakti dlm keadaan apapun! Mreka hidup senang dalam kehidupan dewani di surga (BG.9.20) tapi setelah karma baiknya habis mereka akan kembali lagi ke bumi (BG 9.21) tujuan hidup tertinggi manusia itu adalah moksha(pembebasan dari ikatan material dan kembali ke tuhan) bukan ke syurga yang penuh dengan kesenangan badaniah.
Maka segera tentukan tujuan hidup dan jalan untuk mencapainya!
Salam pembebasan!!!

Published with Blogger-droid v2.0.10
Written : wayan sudiartana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar